Kumpulan Cerpen Fiksi Can Be Fun For Anyone
Kumpulan Cerpen Fiksi Can Be Fun For Anyone
Blog Article
Lalu dia keluar untuk mencarinya. Dia menemukan anak anjing itu sedang bersembunyi di balik semak-semak dan membujuknya agar mau minum susu. Anak anjing itu pun patuh dan meminumnya hingga tandas.
Suatu hari aku dengar khabar yang mengejutkan, temanku yang sangat informatif itu dipecat dari kantornya dengan alasan bahwa hasil kerjanya selalu bersalahan.
Anak anjing itu sangat senang berada di dekat June dan mengikutinya ke mana-mana. June merasa kesal dan akhirnya mengelus-elusnya. Anak anjing itu mulai melompat-lompat dan June tidak bisa menahan gelak tawanya.
Lili adalah kelinci yang menggemaskan dan saya merasa sangat beruntung bisa memiliki dia sebagai teman. Semoga dia bisa hidup lama dan tetap sehat selalu.
"Apabila kamu menemukan hasil karya cerpen mu dipublikasikan di situs ini tanpa sepengetahuanmu, atau kamu tidak pernah merasa mengirimkannya kepada kami, maka tidak perlu ragu untuk segera melaporkannya kepada kami!"
Sungai dipakai untuk mandi cuci kakus lalu airnya dikonsumsi, hasil bumi dan peternakan tidak dimanfaatkan untuk membentuk pola makan sehat, karena warga lebih suka menjual seluruhnya ke kota, lalu uangnya dipakai untuk membeli makanan instan.
Beberapa siswa tertawa, tapi ada anak lain yang ingin membantunya. Salah satu siswa perempuan yang lebih Kumpulan Cerpen Fiksi tua mengantar kami kembali ke kelas.
Di atas adalah contoh cerpen singkat dan cerita pendek singkat mengenai anak angsa atau bebek yang sedang mencari induknya. Menarik bukan contoh cerita pendeknya?
Tim melihat seekor merpati akan hinggap di balkon. Benny si kucing juga melihatnya dan mengayunkan cakar berusaha menjangkaunya.
Aku pergi jalan-jalan dengan Ayah dan langsung tertarik dengan kacamata warna-warni yang dijual tersebut.
Di sebuah desa tinggallah seorang anak bernama Topan dengan ibunya. Topan dan ibunya tidak punya banyak harta, ibunya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar dan Topan membantu ibunya dengan menggembalakan kambing milik saudagar di desanya.
Topan pun mempersilahkan kakek tersebut untuk duduk bersamanya bahkan menawarkan bekal minuman yang ia bawa dari rumah. Kakek bertanya kepada Topan, “Apakah Kamu tidak sekolah?” Dengan sedih Topan menjawab bahwa keluarganya tidak punya uang untuk menyekolahkan Topan.
Kakek Bori menjaga kapal, kemudian Lubi dan teman-teman memancing ikan. Waktu pun sudah mulai sore, ikan yang dipancing pun banyak hingga ember yang disiapkan Kakek Bori penuh dengan ikan. Kapal pun dibawa ke tepian danau.
Ketika kami tiba di Bandung, kami disambut dengan penuh kehangatan oleh keluarga kami yang tinggal di sana.